Wednesday, April 27, 2016

Nokia Bersiap Masuki Era Virtual Reality


 
Setelah divisi perangkat mobile diakuisisi oleh Microsoft beberapa tahun yang lalu, sekarang Nokia sedang mencoba untuk  area bisnis baru, yaitu, virtual reality. Nokia meluncurkan bidang ini dengan peluncuran ruang virtual reality yang disebut Ozo. Sebelumnya dilaporkan bahwa perusahaan asal Finlandia akan meluncurkan sistem berdasarkan realitas virtual yang mampu merekam video dengan sudut pandang 360 derajat di perangkat 3D stereoscopic. Kamera Nokia Ozo memiliki melingkar dengan tongkat kecil di Sudur tengah sebagai bentuk bantal.

Selain itu, kamera ini telah dilengkapi dengan delapan kamera dan delapan sensor mirkofon untuk merekam dan penciptaan suara. 360 perangkat kamera derajat merupakan produk pertama yang diproduksi oleh Nokia yang dapat digunakan untuk membuat film di perangkat virtual reality. Bahkan Teknologi kepemimpinan Nokia, Ramzi Haidamus kata Nokia Ozo memungkinkan penciptaan pengalaman virtual reality yang sangat menarik. Bahkan kamera ini diklaim mampu bergerak secara emosional, dan bertindak untuk menanggapi.

"Melalui Ozo sekarang dapat merasa lebih hadir dalam kehidupan nyata dan memperluas empati dari yang pernah dibayangkan oleh kita sebelumnya," seperti dikutip dari DigitalTrends Haidamus, Minggu (2015/03/20) katanya.

Menurut Haidamus, teknologi ini adalah teknologi yang bergerak maju di masa depan. "Kami sangat senang untuk bekerja memiliki kemampuan untuk menciptakan tingkat Ozo dengan tingkat tertinggi dalam hal teknologi virtual reality," tambahnya. Karena kamera difokuskan pada kantong dalam, ini tidak berarti bahwa harga kamera ini. Menurut kabar yang beredar, kamera VR dibanderol dengan harga $ 60.000 jika jumlahnya akan menjadi Rp788 juta


Tuesday, April 19, 2016

Rupiah Lebih Stabil, Harga TV LED Ikut Stabil

Rupiah Lebih Stabil, Harga TV LED Ikut Stabil


Harga TV LED yang merupakan barang impor sangat dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah terhadap dolar. Oleh karena itulah, pasar TV LED sempat panik saat rupiah jatuh bebas beberapa waktu yang lalu. Saat nilai tukar rupiah turun, otomatis harga elektronik impor, termasuk televisi akan naik. Bagi konsumen, harga naik berarti musibah. Bagi penjual, harga naik bukan berarti keuntungan karena naiknya harga berdampak pada omset penjualan yang turun karena jumlah konsumen berkurang drastis. Untungnya, nilai tukar rupiah sudah mulai menguat dan memperlihatkan nilai yang cukup stabil.

Bagi pelaku bisnis maupun konsumen barang impor seperti TV LED, kestabilan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, terutama dolar sangatlah penting. Nilai tukar yang stabil akan membuat harga TV LED lebih stabil sehingga konsumen yang berniat membeli TV LED bisa memperkirakan berapa uang yang harus dipersiapkan untuk mendapatkan TV yang baru.

Sebagai barang yang bukan termasuk kebutuhan pokok, beberapa orang harus menabung dahulu sebelum membeli TV baru. Bisa dibayangkan bagaimana jika saat sebulan sebelumnya, seseorang melihat daftar harga TV LED dan mendapatkan target produk yang akan dibeli. Dalam sebulan dia menabung dan yakin bahwa dia akan bisa mendapatkan TV baru tetapi saat mendatangi toko, uang hasil tabungan yang dibawanya tidak cukup. Tentu akan ada rasa sedih, kesal, dan emosi lainnya. Oleh karena itulah, kita sangat mengharapkan harga TV LED yang stabil.

Pasar televisi dengan teknologi LED memang sedang ramai saat ini. Banyak sekali orang yang ingin mengganti TV lamanya dengan TV LED berteknologi terbaru karena kualitasnya yang memang jauh dibandingkan TV berteknologi lainnya. TV LED yang menggunakan light emiting diode (LED) sebagai sumber cahayanya ini bisa menghasilkan gambar yang tajam, lebih detail, dan lebih nyata dibandingkan TV tabung maupun TV plasma. Memang jika dibandingkan dengan TV LCD dengan sumber cahaya lampu fluorescent, kualitas gambar tidak terlalu jauh tetapi pemakaian energi dan ketahanannya jauh lebih baik TV LED. Alhasil, TV LED bisa menghemat biaya listrik yang cukup signifikan. Walaupun harga TV LED lebih tinggi dibanding TV lainnya, biaya operasionalnya lebih murah dan bisa digunakan untuk waktu yang lebih lama.


Saat akan membeli TV LED, harus diperhatikan spesifikasinya. Selain ukuran layar yang beragam, banyak sekali ragam teknologi yang digunakan pada TV  LED yang beredar di pasaran. Ada yang menggunakan teknologi high definition (HD) dan ada yang lebih tinggi lagi yaitu ultra high definition (UHD). Ada yang merupakan TV biasa, ada juga yang merupakan smart TV dengan koneksi internet dan berbagai interface lain yang bisa dinikmati di TV. Perbedaan teknologi tersebut tentunya sangat berpengaruh terhadap harga TV LED sehingga perlu ditimbang baik-baik sebelum menentukan pilihan.